broadsabroad.net – Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menyerukan pentingnya dialog sebagai jalan utama dalam menyelesaikan konflik di Papua. Dalam pernyataan resmi, PGI menilai pendekatan kekerasan tidak pernah berhasil meredakan ketegangan yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Organisasi ini menilai, semua pihak harus berani membuka ruang komunikasi yang jujur dan adil agar masyarakat Papua tidak terus menjadi korban ketidakadilan dan kekerasan.
Hentikan Pendekatan Militeristik
PGI menolak keras penggunaan pendekatan militeristik dalam menangani persoalan di Papua. Menurut mereka, pengerahan aparat bersenjata hanya akan memperparah trauma dan penderitaan rakyat sipil. Banyak masyarakat sipil terpaksa mengungsi, kehilangan tempat tinggal, bahkan nyawa karena operasi keamanan yang berlangsung terus-menerus. Oleh karena itu, PGI meminta pemerintah dan aparat keamanan menghentikan tindakan represif serta membuka jalur dialog bersama tokoh-tokoh Papua.
Ajak Semua Pihak Duduk Bersama
PGI mengajak pemerintah pusat, pemerintah daerah, tokoh adat, tokoh agama, dan kelompok masyarakat sipil untuk duduk bersama dan mencari solusi damai. Mereka percaya bahwa konflik Papua hanya bisa terselesaikan jika semua pihak terlibat aktif dan setara dalam proses penyelesaian. Tidak ada pihak yang boleh mendominasi atau mengabaikan suara masyarakat Papua. Proses dialog harus berlangsung secara inklusif dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Pentingnya Pendekatan Kemanusiaan
Organisasi gereja ini juga menekankan perlunya pendekatan kemanusiaan dalam medusa 88 menangani Papua. PGI mendorong pemerintah untuk memperhatikan kebutuhan dasar masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur secara adil. Mereka percaya bahwa pembangunan yang merata dan berpihak pada rakyat Papua akan membantu meredam ketidakpuasan yang selama ini menjadi sumber konflik.
PGI Siap Fasilitasi Proses Dialog
Sebagai lembaga keagamaan yang memiliki jaringan luas di Papua, PGI menyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi proses dialog. Mereka ingin berperan aktif sebagai jembatan komunikasi antara masyarakat Papua dan pemerintah. PGI berharap semua pihak mau membuka hati dan berpikir jernih demi masa depan Papua yang damai dan bermartabat.
Akhiri Kekerasan, Bangun Harapan
Di akhir pernyataannya, PGI mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama mendorong perdamaian di Papua. Mereka mengingatkan bahwa kekerasan hanya akan melahirkan dendam dan luka baru. Sementara itu, dialog dan pendekatan damai akan menciptakan harapan serta masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Papua membutuhkan keadilan, bukan senjata.