broadsabroad.net – Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, menaruh perhatian besar pada pembangunan resor pantai Wonsan-Kalma. Ia mengarahkan langsung proses pembangunan dan menjadikannya sebagai simbol modernisasi negara. Resor ini terletak di pesisir timur Semenanjung Korea, menghadap Laut Jepang, dan dirancang untuk menarik wisatawan mancanegara, terutama dari negara-negara sahabat seperti Rusia dan China.
Fasilitas Mewah Disiapkan Demi Tarik Wisatawan
Pemerintah Korea Utara membangun berbagai fasilitas kelas atas di resor tersebut. Mereka menyiapkan hotel berbintang, taman bermain, lapangan golf, restoran, dan fasilitas spa. Pihak pengembang mengklaim bahwa resor Wonsan mampu menampung ribuan pengunjung setiap bulannya. Korea Utara ingin membuktikan bahwa negaranya bisa bersaing dalam sektor pariwisata meskipun menghadapi sanksi internasional.
Wisatawan Rusia Jadi Target Utama
Baru-baru ini, media pemerintah Korea Utara mengumumkan rencana pembukaan resor itu untuk wisatawan Rusia. Kedua negara memperkuat hubungan bilateral di tengah meningkatnya ketegangan global. Pemerintah Rusia juga menyatakan dukungan terhadap inisiatif ini dan bersiap mengirimkan turis ke Wonsan melalui kerja sama dengan biro perjalanan khusus. Beberapa operator wisata Rusia telah menerima izin untuk menyelenggarakan tur ke Korea Utara, dengan resor Wonsan sebagai destinasi utama.
Motif Politik dan Ekonomi di Balik Proyek Wisata
Kim Jong Un menggunakan proyek ini sebagai alat diplomasi sekaligus sumber devisa. Ia ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Korea Utara tetap terbuka terhadap kerja sama internasional di bidang pariwisata. Selain itu, negara tersebut ingin mengurangi ketergantungan terhadap bantuan luar dengan mengembangkan sumber pendapatan alternatif. Kehadiran wisatawan asing juga memberikan legitimasi politik bagi kepemimpinan Kim di mata rakyatnya.
Tantangan dan Harapan di Tengah Sanksi Global
Meskipun pemerintah Korea Utara gencar mempromosikan resor ini, mereka tetap menghadapi tantangan besar. Sanksi ekonomi dari Amerika Serikat dan sekutunya membatasi potensi investasi dan arus wisatawan. Namun, Korea Utara tetap optimistis. Mereka mengandalkan dukungan negara-negara mitra seperti Rusia dan China untuk menjaga arus pengunjung tetap stabil.
Kesimpulan: Ambisi Wisata yang Menjadi Simbol Rezim
Proyek resor Wonsan bukan sekadar proyek infrastruktur. Kim Jong Un menjadikannya slot deposit 10 ribu sebagai simbol tekad dan ambisi nasional. Ia ingin menciptakan citra Korea Utara yang berbeda—negara tertutup yang kini membuka diri melalui wisata elit. Kedatangan wisatawan Rusia nanti akan menjadi ujian pertama bagi keberhasilan proyek ini.