Masyarakat sering memberi label “gila” kepada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) tanpa memahami apa yang sebenarnya mereka alami. Saat kita menempelkan stigma itu, kita justru menutup peluang mereka untuk pulih dan kembali menjalani hidup secara layak.

Kita bisa melihat bagaimana stigma membuat ODGJ menjauh dari bantuan profesional. Banyak dari mereka menyembunyikan kondisinya karena takut dihakimi. Padahal, gangguan jiwa adalah kondisi medis yang bisa kita tangani seperti penyakit fisik lainnya. Saat kita menilai tanpa memahami, kita ikut memperparah penderitaan mereka casino online.

Sebaliknya, ketika kita memberi ruang dan dukungan, kita bisa membantu mereka bangkit. Kita bisa mengajak mereka berbicara, mendengarkan cerita mereka, atau bahkan sekadar menyapa dengan ramah. Tindakan sederhana itu bisa memberi rasa aman dan semangat baru dalam proses pemulihan.

Kita juga bisa melibatkan ODGJ dalam kegiatan sosial, pelatihan kerja, atau komunitas lokal. Dengan memberi ruang seperti itu, kita menunjukkan bahwa mereka bukan beban, melainkan bagian dari masyarakat yang punya potensi. Banyak ODGJ yang mampu berkarya, belajar, dan berkontribusi jika kita berhenti mengurung mereka dalam stigma.

Tenaga medis dan pemerintah memang sudah menyediakan layanan rehabilitasi dan dukungan psikologis, tapi kita sebagai masyarakat punya peran penting. Kita bisa mengubah pandangan, menyebarkan pemahaman yang benar, dan menghentikan perlakuan diskriminatif.

ODGJ tidak butuh dikasihani. Mereka butuh diperlakukan seperti manusia seutuhnya—dengan respek, kesabaran, dan ruang untuk tumbuh. Saat kita berhenti memberi label dan mulai memberi kesempatan, kita membuka jalan menuju pemulihan yang nyata.

By admin